Laman

Apakah Anda Pemalas?

Halo teman2 sepeang.. kembali lagi. .
beberapa minggu ke belakang saya tampak sibuk dengan berbagai kegiatan di sekeliling saya, dimulai dari beberapa saat yang lalu, bulan-bulan yang telah terlewat, membuat blog ini sedikit tertinggal..

tapi kali ini gue coba bersolusi *sedikit kok dari pertanyaan para kawan2 super lewat emailnya peang. sapatau aja bisa bikin temen2 tambah mahir dalam bersyukur *kur..

Jadi beginih nih.. saya punya solusi dari pertanyaan.
couraging questions :
Apakah Anda malas, apa Anda si Pemalas??
jujur ajalah.. gua juga malas kale.. yehehe..
yap, kawan2 semua yang senasib..
tapi kita bisa tetep produktif dalam kemalasan lho ternyata.
Jadi gini,, pertama pahami dulu karakter si pemalas itu.
Contoh klo lagi dapet tugas, dia menyibukkan diri dengan beragam distraksi. apaitu..? *au dah..:p
Gini begini, misalnya saat kita bersiap coding, duduk manis di depan monitor, eh dia chatting ama pacarnya lewat ym (alesan: kangen tak terlampiaskan bikin susah mikir). Kreatif sekali.
males mikir-mikir yang blepetan. makanya dia abisin waktunya buat caricari solusi paling sederhana dari suatu masalah. Selaen enggan menghadapi langsung masalah itu di detik pertama (alesan: kan sedang cari solusi), dia jadi berpikir kreatif. Hasilnya, masalah rumit dipecahkan dengan solusi paling sederhana. Jenius man!
Dia juga hobi ngelempar tanggung jawab. Sebisa mungkin dia ngindar dari tugasnya. Mendingan orang lain yang ngerjain (pembenaran: delegasi). Makanya itu pemalas biasanya jadi pemimpin. Jago mendelegasikan tugas si. *sip. Selaen itu, dia gampang bosen. Lebih menyukai tugas-tugas menantang.
Dan dia jelas pecinta last-minute-actions. Tugas dibengkalai sampai kejepit deadline. pas gitu panik. Adrenalin mengalir deras. Baru deh dia bisa berkonsentrasi menghadapi tugasnya. sungguh memang adrenaline junkie! Delegasiin tugas-tugas yang bisa didelegasi.

dapet tugas berat padahal lg males? Alihkan perhatian klien dengan mengajukan ide kreatif untuk tugas laen (unik, baru, belum terpikir oleh klien) yang lebih menyenangkan. Pernah nih, saya harusnya menulis copy tentang tagline untuk company profile. Gara-gara males, saya ajukan ide buat mewawancarai karyawan. Hasilnya dikompilasi menjadi profile, untuk dimasukkan pula dalam company profile itu. Klien saya senang. Dikiranya saya berinisiatif dan berkontribusi lebih. Padahal gara-gara males.
Penulis kadang mengalami writer’s block, mandeg menulis karena ide gak mau muncul. Ah, itu teori busuk. Aslinya males, writer’s block jadi alesan. Padahal jutaan ide beterbangan di kepala kita. Setiap saat. Tinggal tangkep aja! Ketika males menangkap ide untuk menulis sesuatu yang penting, tangkap saja ide laen. Yang lebih menyenangkan. Ya seperti yang saya lakukan sekarang. Di saat harusnya menyelesaikan satu laporan pembukuan, ogut malah menulis artikel ini. Bener-bener kemalasan yang produktif kan? Ditujukan/dikaryakan/didedikasikan untuk seseorang yang malas sekaligus pintar luar biasa… Pintar mengakali kemalasan, pastinya.












nah sekarang tinggal kreatifitas anda saja yang dapat memahaminya
lalu apakabar dengan kalian smua ??

Homogenic - Utopia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar