Laman

StandUp Comedy sampai di Indonesia




Pasti udah tau ya acara yang satu ini. Yup! That is.. StandUp Comedy dimulai sekitar tahun 1800an di Amerika, wujud pertamanya itu teater lho!

Pada dahulu kala di amerika ada sebuah teater bernama "The Minstrel Show" yang diselenggarakan oleh Thomas Dartmouth "Daddy" Rice. The Minstrel show ini memulai "pesona" nya tepat sebelum civil war atau perang saudara terjadi di amerika.
Acara ini walaupun masih dalam bentuk lawakan yang simpel parah,tapi mendapat animo yang sangat besar dari warga amerika pada saat itu (terutama kalangan menengah ke atas).
Sayangnya acara ini mengandung unsur rasisme yang sangat kental! nggak jarang juga para comic nya dengan sengaja meng-hitam-kan mukanya untuk mengejek orang berkulit hitam.
 Karena Mic belum lahir pada waktu itu, para comic melucu dengan cara "Slapstick" atau yang lebih dikenal sekarang dengan Physical joke macam ovj. walau begitu, acara ini mampu bertahan hingga memasuki abad ke 20.
perkembangan the minstrel show makin lama makin menjurus ke arah teater musikal bertema komedi,tapi itu cuma segmen pertama bro. di segmen kedua ada acara yang disebut "The Olio" yang dibawakan oleh group berjumlah dua orang bernama "The Endmen" yang melakukan semacam pidato yang menyindir para politisi atau sekedar ngomongin kehidupan sehari-hari. Disinilah tonggak awal kehidupan Stand-Up Comedy gan!
The Minstrel Show mulai surut,keluar lagi yang baru di awal abad 20 sebuah teater juga bernama "Vaudeville". masih dengan format yang kurang lebih sama dengan TMS, namun merata ke semua entertainment. seperti musik,komedi,sulap,dll. namun perbedaan mencolok ada di segmen komedi,dimana para pelawak mulai melakukan one man show,walaupun terkadang masih menggunakan "Slapstick".
Dikarenakan Belom ada MIC yang membuat penonton nggak bisa mendengar apa yang diucapkan para Comic.
Disaat yang sama ada sebuah show tandingan untuk Vaudeville,bernama Burlesque. kalo vaudeville bisa dibilang itu untuk kalangan menengah ke atas,dan burlesque itu untuk kalangan menengah ke bawah!
Burlesque mengadopsi segmen "The Olio" dari The Minstrel Show,dimana para pelawaknya menggunakan monolog dan pidato sebagai bentuk melawak,dan setting panggungnya juga kecil dan lebih "akrab" terhadap penonton.
Namun, setelah MIC ditemukan,Vaudeville kembali berjaya lewat Comic Will Rogers yang mana salah satu comedian pertama yang menjadi Political Stand-Ups. Seiring perjalanan dengan berkembangannya teknologi Radio dan televisi, Komedi dengan format Stand-Up mulai dikenal luas namun mengalami penurunan,karena pada saat itu orang-orang lebih meminati acara musik live,dan night club.
Sampai akhirnya Vaudeville maupun Burlesquet mulai meninggalkan komedi tunggal ini. dan berakhir sebagai cafe musik biasa. Sedih bro!
Namun banyak para comic yang tidak mau menyerah! Lewat cafe-cafe dan semacamnya orang-orang mulai melakukan komedi tunggal dengan format StandUp,
Hingga akhirnya ada beberapa stasiun televisi yang membuat acara dengan format StandUp Comedy seperti, “The Ed Sullivan Show” , “The Tonight Show” , hingga pada tahun 1959 muncullah acara "The Steve Allen Show” yang menampilkan seorang comic bernama Lenny Bruce!
Lenny Bruce lah yang menginspirasikan George Carlin untuk menjadi seorang komedian dan akhirnya menjadi komedian terbesar dan paling terkenal saat itu. Bahkan, komedian-komedian saat ini juga banyak yang terinspirasi dari George Carlin, seperti Chris Rock dan juga Jerry Seinfeld.



Setelah perjalan panjang itu lah akhirnya StandUp Comedy bisa menjadi seperti sekarang gan. Mungkin tradisi saling sindir-menyindir dari StandUp Comedy juga masih bawaan dari acara The Minstrel Show gan,cuma konteksnya bukan rasisme tapi lebih menyuarakan sesuatu yang "besar" dengan cara yang santai.

P.S: komedi tunggal baru dikenal sebagai StandUp Comedy dan para pelawaknya disebut comic sbetulnya pada tahun 1966 yang dikemukakan oleh orang-orang dari universitas Oxford. Jadi ya,secara teknis standup comedy umurnya baru sekitar 40an tahun gan!

Indonesia
Di Indonesia sendiri StandUp Comedy sebetulnya dimulai oleh alm.Taufik Savalas lewat acaranya Comedy Cafe dan Ramon Papana sebagai pemilik Comedy Cafe. Namun kurang booming bro, usaha ini diteruskan oleh Iwel wel yang mengisi acara "Jayus Plis Dong Ah" dan juga acara "Bincang Bintang" yang memang acara tersebut di design untuk StandUp Comedy oleh mas Indra Yudhistira dan lagi-lagi kurang booming acara2 tersebut

Dan sekarang StandUp Comedy kembali untuk menancapkan taringnya di dunia entertainment Indonesia, Diangkat oleh Seleb kenamaan kita yaitu Raditdya Dika & Pandji Pragiwaksono. Ini juga udah mulai heboh gan di berbagai kota, dengan munculnya StandUp Comedy bandung, yogya ,bali,dll. Open Mic Sendiri di jakarta rutin di kemang biasanya.

Oke segitu dulu ya temen-temen, tadi kan tentang Sejarah Panjang Standup Comedy, Nah buat posting berikutnya ogut jamin deh lebih seru lagi :) 
Oiya thanks yang udah mampir, jangan lupa komen-komen ya masbro mbabro.

dadaaahhhh !!!

pernah kita bahas dikaskus
»»  READMORE...

Mocca Last Show Podcast #1


“Annabelle and The Music Box” sebuah Last Show persembahan Mocca untuk Swinging Friends yang bertempat di Hall A Basket Senayan Jakarta. Sudah hampir setahun sejak Juli 2011 lalu ketika Mocca menggelar konser terakhirnya sebelum vakum. Kevakuman Mocca hingga waktu yang tidak ditentukan membuat kerinduan tersendiri akan alunan-alunan musik yang khas dari Arina, Rico, Toma dan Indra.
Lewat podcast “Mocca Last Show Podcast #1” kami mencoba untuk sedikit mengobati kerinduan para swinging friends dan temen-temen MP akan penampilan dari Mocca. Podcast ini merupakan bagian awal dari Konser Terakhir Mocca.
Setlist: Dream, Happy, Conversation, I Think I’m in Love, Secret Admirer.


»»  READMORE...

RRREC FEST #2 Music / Movie / Exhibition



Ruangrupa kembali mempersembahkan  RRREC Fest  (ruangrupa Record Festival) di Jakarta pada 3-5 Desember 2011. Festival ini telah diselenggarakan pertama kali di awal 2011 lalu sebagai bagian dari perhelatan Decompression  #10  ruangrupa’s  10th Anniversary.  RRREC  Fest  pertama  disaksikan  oleh  lebih  dari  dua  ribu penonton yang memadati Galeri Nasional Indonesia selama dua hari. 

RRREC  Fest  #1  dimeriahkan  oleh  penampilan  24 band dari Indonesia, Malaysia,  dan  Singapura  yang  terdepan dalam mengusung semangat alternatif dan menghadirkan keberagaman warna, seperti, Efek Rumah Kaca, The Upstairs, Racun Kota, Kelelawar Malam, White Shoes & The Couples Company, Muhammad Djayzuan (Malaysia), Analog Girl(Singapura), Frau, Sungsang Lebam Telak dan sebagainya. 

Seluruh  penampilan  musisi  /  band  akan  direkam  baik  secara  audio  maupun  visual.  Karena  itulah  festival  ini dinamakan  ruangrupa  Record  Festival.  RRREC  Fest  bukan  sekadar  perhelatan  musik.  Festival  ini  hadir  sebagai sebuah  pernyataan  akan  pentingnya  semangat  alternatif,  tidak  hanya  dalam  dunia  musik  tetapi  juga  dalam praktik kebudayaan lainnya. Semangat ini akan selalu membuka ruang bagi lahirnya berbagai penciptaan dengan gagasan segar dan inspiratif.  


RRREC  Fest  #2  dikuratori  oleh  The  Secret  Agents (Indra Ameng dan Keke Tumbuan). Keduanya kerap  bekerja  sama  dengan  para  seniman  dan  musisi  muda  berbakat  Ibu  Kota.  Secara  konsisten,  mereka mengelola  “Superbad!”, sebuah  gig  yang menampilkan band-band independen lokal di  The Jaya Pub,  Jakarta. Dalam  RRREC.  Fest  #2  The  Secret  Agents  telah  memilih  26 band paling inspiratif dan lintas genre:  folk, pop, new wave, rock, eksperimental, hingga elektronik.   

     
RRREC  Fest  #2  menghadirkan  panorama  musik  dari  berbagai  negara.  Dengan  mengundang  musisi  dari Indonesia,  Malaysia,  dan Kamboja, RRREC. Fest #2 secara khusus merayakan keragaman budaya kontemporer di Asia Tenggara, sebuah kawasan yang secara geopolitik memiliki posisi yang penting dalam peta  kebudayaan  dunia.  Festival ini juga mengundang musisi dari  Amerika  Serikat,  Hong  Kong,  dan 
Finlandia.  Keragaman  ini  adalah  bentuk  dari  komitmen  RRREC.  Fest  untuk  membuka  ruang  bagi  pertukaran 
gagasan, semangat, dan kreativitas bagi para musisi, seniman, dan masyarakat luas.      

Selama tiga hari, kawasan Cikini Raya akan menjadi lokasi perhelatan RRREC Fest #2. Di samping memiliki nilai sejarah  yang  penting  bagi  kota  Jakarta,  Cikini  Raya  juga  menyediakan  infrastruktur  yang  memadai.  Di  sana terdapat trotoar yang nyaman bagi pejalan kaki, berbagai kafe dan restoran dengan suasana yang hangat, Pusat Kesenian  Jakarta,  hotel,  dan  sebuah  toko  roti  tua  yang  menyimpan  memori.  RRREC  Fest  melihat  semua  itu sebagai modal lokal yang sangat berharga untuk diapresiasi dan dinikmati bersama.  

Tiga  titik  panggung  yang  berbeda,  berupa  stage-in dan  stage-out,  akan  disediakan.  Stage-out  yang bertempat  di  halaman  Teater  Jakarta  Taman  Ismail  Marzuki  menawarkan  suasana  festival  dengan  tingkat keakraban sosial yang besar, bersatu dengan bazaar produk-produk kreatif karya para seniman muda Ibu Kota. Stage-in digelar secara intim di dalam kafe, serta toko roti legendaris, Tan Ek Tjoan. Pada hari terakhir seluruh acara akan diadakan serentak dengan konsep hop-in.   

Bekerjasama dengan Kineforum, RRREC Fest #2 mengadakan ruru.mov, program pemutaran film dan 
video. Secara khusus, program kali ini memutarkan enam karya audiovisual yang dalam berbagai cara melihat 
dan  mengetengahkan  tema  musik  dan  anak  muda.  Keduanya  tidak  dapat  dipisahkan  dan  saling 
mempengaruhi dalam berbagai bentuk ekspresi artistik.  
RRREC FEST #2 didukung oleh:  
HIVOS,  Stichting  Doen,  Arts  Collaboratory,  @america,  Langgeng  Art  Foundation,  Galeri  Nasional  Indonesia, Dewan Kesenian Jakarta, Jakarta Biennale, Dinas Kebudayaan & Pariwisata Jakarta, Figure 8 Agency, Tjikini Cafe, Tan Ek Tjoan, The Jaya Pub, Kineforum, demajors records, Organic Records, G production, Respecta Street  Art  Gallery, Kamengski,  Superbad,  Irockumentary,  Yes  No  Wave  Music,  Bumbu  Desa, Dua Nyonya, Restoran  Trio,  Upstairs  bar,  The  Howler  Terror  Club,  Hey  Folks!,  Gardu  House,  Geeksbible,  dailywhatnot, 
deathrockstar, whiteboardjournal, wastedrockers, Provoke!, area magz, majalah Cobra, gigsplay.com, Suave, Hujan radio, Berisik radio, OZ Substereo. 

ruangrupa adalah sebuah  artist’ initiative yang didirikan pada 2000 oleh sekelompok seniman di Jakarta. Organisasi nirlaba yang mendorong kemajuan gagasan seni rupa dalam konteks urban dan lingkup luas kebudayaan melalui pameran,  festival,  laboratorium  seni  rupa,  lokakarya,  penelitian,  dan penerbitan jurnal. 


Direktur : Ade Darmawan
Manajer : Ajeng Nurul Aini
Keuangan : Dr. Laurentius Daniel
Art Lab : Reza Afisina
Dukungan & Promosi : Indra Ameng, Andy RHARHARHA
Pengembangan Seni Video : Hafiz, Mahardika Yudha
Penelitian & Pengembangan : Ugeng T. Moetidjo, Mirwan Andan, Isrol Triono
Karbonjournal.org : Ardi Yunanto
RURU Corps : Julia Sarisetiati
IT & Website : oomleo 

Jl. Tebet Timur Dalam Raya No. 6
Jakarta Selatan 12820 INDONESIA
Telp/fax: +62 021 830 4220
e-mail: info@ruangrupa.org
www.ruangrupa.org


»»  READMORE...

Any clue ?

Sesuai permintaan dan kebingungan gara2 page kolabnya ga kebuka yaudah la langsung aja gua bikin slide video alakadarnya, ini bukti keterbatasan ogud dalam beralasan klasik (soalnya lagi sibuk, sibuk sendiri gituh). Ke sana sini cari petunjuk cari cari kebanyakan nunjuk2 juga gak baek. Maksud hati mengobati malahan tambah runyem. ternyata hidup itu adil temen2, apa yang pernah gua bilang "Hidup itu harus impas.. Lagi seneng pasti sedih. Berasa sakit pasti enak" nah, segala sesuatu nya pasti ada petunjuknya. Sama kaya orang nyari alamat pasti ada petunjuknya biar gak kesasar. Oke lanjut!
Ini dia slide video pertunjukan Januari 2011 lalu

 

Kemaren malem jumat klak' klik' klak' klik' ga juntrung bukan galau. sumpah! Lagi ngerasain hidup yang makin hari makin idot tapi juga kadang berasa jenius sekali2. Gak bisa diem aja ini tangan. Ni hasilnya. enjoy ya temen2!

I like the way you ... ? lupa lagi.. :p

»»  READMORE...

Lebaran Hari Kemenangan Siapa coba?

Ketika bertanya siapa yang puasanya berhasil di Ramadhan waktu itu? apa hari kemenangan itu memang seperti itu?  apa seperti ini kelakuan manusia jika sudah menang, lebih baik atau semakin labil?
melalui beberapa sharing & tanya jawab dalam bahasan hari kemenangan dengan temen2 blog disanasini, sebenernya udah agak lama ulasannya tapi ga apalah ya..
dan berikut yang berhasil saya kutip dan ini menurut saya emang bagus banget !
 ---
Aneka iklan baik yang di televisi maupun media cetak sepertinya ada yang aneh. Salah satunya adalah penyebutan Idul Fitri sebagai Hari kemenangan. Terus terang hingga saat ini saya masih belum mencerna kenapa Idul Fitri disebut hari kemenangan. Saya menemukan setidaknya ada 3 jawaban ini:

Pertama, dari kata idul fithri itu sendiri yang berarti kembali ke fitrah, yakni ‘asal kejadian’, atau ‘kesucian’, atau ‘agama yang benar’. Maka setiap orang yang merayakan idul fitri dianggap sebagai cara seseorang untuk kembali kepada ajaran yang benar, sehingga dia bisa memperoleh kemenangan.

Baik, jika memang Idul Fitri benar-benar seperti yang disebutkan diatas. Berapa orang yang benar-benar mendapatkan Idul Fitri? Berapa orang yang benar-benar telah kembali kepada agama yang benar? Kalaupun ada, saya yakin mereka justru menangis di hari raya ini.

Kedua, dari kata ‘minal ‘aidin wal faizin’ yang berarti ‘semoga kita termasuk orang-orang yang kembali memperoleh kemenangan’ . Karena menurut para ahli, kata al-faizin diambil dari kata fawz, sebagaimana tersebut dalam Al-Qur’an, yang berarti ‘keburuntungan’ atau ‘kemenangan’.

Mungkin ini sanggahannya juga sama seperti diatas. Siapa yang merasa menang hari raya ini? Menang atas apa? Nah, mari kita simak jawaban ketiga yang seperti menjawab pertanyaan siapa yang menang.

Makna lain dari kata idul fitri sebagai hari kemenangan adalah karena pada hari itu seluruh kaum muslimin dan muslimat baru saja menuntaskan kewajiban agamanya yang paling berat yaitu menahan hawa nafsu melalui ibadah Ramadhan. Karena itu, barangsiapa mampu menuntaskan ibadah Ramadhan itu selama sebulan penuh, tentu dia akhirnya keluar sebagai pemenang dalam ujian kesabarannya itu.

Ini yang sangat lucu. Bagaimana bisa disebut berat kalau saat Ramadhan syetan-syetan dibelenggu, neraka ditutup, surga dibuka, iming-iming pahala berlipat-lipat tiada tara bahkan masih ditambah dengan nuansa yang sangat mendukung untuk berpuasa. Saya mau tanya, mana yang lebih berat, puasa tiap hari di bulan Ramadhan atau puasa Senin dan Kamis saja di bulan lain saat musim kemarau?

Kalau menurut saya, hari kemenangan itu justru di awal ramadhan. Karena kita berhasil mencapai bulan penuh berkah ini. Kita berhasil menemui masa dimana syetan dibelenggu dan pahala dilipatgandakan. Ramadhanlah hari-hari penuh kemenangan dan suka cita. rejeki berlimpah dan aneka kesenangan lainnya.

Maka tidak heran betapa gembiranya rasulullah dan para sahabat tatkala bulan Ramadhan hendak datang. Bahkan sejak bulan rajab, kegembiraan itu sudah dirasakan.


Sementara 1 syawal adalah hari penuh kesedihan dan kekalahan. Hari itu syetan lepas dari belenggunya. Ibadah dihitung normal lagi. Dan semua ibadah akan terasa berat lagi. Dan kita justru bersuka cita atas itu? Dan mengatakan ini hari Kemenangan?? Jangan-jangan kita adalah syetan yang telah lepas dari penjara Ramadhan?

Coba nanti anda perhatikan bagaimana sholat orang-orang ketika 1 syawal nanti. Berapa shaf sholatnya? Atau jangan-jangan masjid di tempat kita malah libur hari itu karena pengurusnya sibuk menerima tamu di rumah. Jika demikian yang terjadi maka lengkaplah sudah kemenangan ini. Dan mungkin syetan akan bersorak sorai menyambut hari kemenangan ini.

Jadi jangan heran juga kenapa Rasulullah dan para sahabatnya justru menangis di hari-hari terakhir Ramadhan. Bukan karena menangis haru, tapi menangis karena Ramadhan akan pergi dan tak ada satupun kepastian mereka akan berjumpa lagi dengan bulan penuh ampunan itu.


source: http://lutviavandi.com
»»  READMORE...

Dance with You

3:25 saya dan dunia
mata menyaru menanti hari baru

ayo tidur kawan
siapa tau besok hari yang menawan

saya kan kembali dengan imajinasi :)
bermain setiap malam dengan teman baru saya, si mini gerbil Gege dan Gogo :D  
membuat rindu saya kembali datang
sambil mencari gadis yang membuat saya senang waktu itu
tapi tidak lupa bilang 
"tengs akang dan teteh di Barito udah kasih saya sepasang Gerbil yang gemukgemuk"
 
...
ayo kita goyang goyang :)
I'd rather dance with you than talk with you
So why don't we just move into the other room
There's space for us to shake, and hey, I like this tune

Even if I could hear what you said
I doubt my reply would be interesting for you to hear
Because I haven't read a single book all year
And the only film I saw, I didn't like it at all

I'd rather dance, I'd rather dance than talk with you
I'd rather dance, I'd rather dance than talk with you
I'd rather dance, I'd rather dance than talk with you
 
The music's too loud and the noise from the crowd
Increases the chance of misinterpretation
So let your hips do the talking
I'll make you laugh by acting like the guy who sings
And you'll make me smile by really getting into the swing
Getting into the swing, getting into the swing
Getting into the swing, getting into the swing
Getting into the swing, getting into the swing
Getting into the swing, getting into the swing... 

#KOC
»»  READMORE...